Fana

Pukul 21.00 wib, “Cinta Sejati” nya Ari Lasso terdengar mengiris-iris. Dan aku segera mengusap wajah sejenak membuatku tersadar bahwa aku ADA karena beberapa saat sebelumnya aku disergap dengan pertanyaan. Apakah hidup itu?

Beberapa jam sebelumnya aku menemukan kembali sebuah kata yang sejak dahulu sering kukutip, yaitu surealisme. Kata itu untuk menamai sebuah pengertian akan adanya realitas di luar realitas. Misalnya mimpi dan salah omong (keselip lidah) menurut Sigmund Freud adalah tanda bahwa ada sebuah realitas di luar realitas.

Atau Plato barangkali. Mengatakan adanya dunia ide di luar dunia nyata yang sekarang ini di jalani. Lebih jauh lagi, dunia ide ini merupakan dunia kesempurnaan. Dalam buku nya Dunia Sophie tulisan Jostein Gaarder, disebutkan ketika kita melihat kue jahe berbentuk kuda kita jadi teringat adanya kuda sempurna. Bahkan ketika kue berbentuk kuda itu tidak sempurna karena terpotong kakinya atau semacamnya, kita tetap dapat melihat di kepala kita sebuah gambaran kue kuda atau bentuk kuda yang sempurna. Apakah dunia ide seturut gagasan plato tersebut juga merupakan realitas.

Kaitannya dengan hidup. Hidup itu nyata, real! Tapi bukankah itu hanya keyakinan kita. Keterbatasan akal untuk mencari lebih jauh sebenarnya seperti apakah hidup itu.

Realitas barangkali sebuah kefanaan yang kita anggap ada karena kita hanya mampu menangkap itu. Bahkan bintang yang kita lihat di malam hari pada dasarnya sudah lenyap karena ribuan jarak yang ditempuhnya membuatnya baru sampai keretina mata kita setelah dia habis. Bahkan tubuh yang sekarang ini bisa kita pegang sebenarnya hanyalah getaran energi. Bukan sebuah materi begitu kata Fritjof Capra di bukunya Titik Balik Peradaban dan juga sudah dibahasakan dengan lebih populer lewat buku The Secret.
Baiklah, Hidup itu fana sekaligus nyata. Kefanaan yang nyata barangkali dan kenyataan yang fana.

Meski demikian, mari tetap bekerja, berjalan, dan menjelajah.

Toh tak semuanya harus kita pahami untuk menjadi berkat bagi sesama.

4 thoughts on “Fana

  1. dunia sopfi adalah bacaan sastra entang dan berat untuk para pemula.
    barusan kami mengadakan sekolah filsafat. yang ke berapa ngga tau. tapi yang tahun kemarin adalah tahun pertama saya ikut. dan kesimpulannya adalah bahwa fi

Leave a comment